Tetapan KESETIMBANGAn
Dalam keadaan setimbang, perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tergantung pada suhu dan jenis reaksi kesetimbangan. Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage, dua ahli kimia dari Norwegia, menyatakan bahwa dalam reaksi kesetimbangan berlaku hukum kesetimbangan.
Tetapan kesetimbangan (K)
merupakan konstanta (angka/nilai
tetap) perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi
kesetimbangan. Tiap reaksi memiliki nilai K yang khas, yang hanya berubah
dengan pengaruh suhu.
Karena fasa padat (s) dan
cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam
rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Ada
dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP.
Perbedaannya:
1. KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat( gas & larutan).
2. KP diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus fasa gas).
Perbedaannya:
1. KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat( gas & larutan).
2. KP diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus fasa gas).
Energi
Bebas
Energi bebas
adalah jumlah maksimum energi yang dibebaskan pada suatu proses yang
terjadi pada suhu tetap dan tekanan bebas. Energi bebas di lambangkan
dengan ∆G. Pada suhu dan tekanan tetap reaksi kimia akan berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan energy bebas yang lebih rendah sampai akhirnya mencapai keadaan setimbang.
PERUBAHANenergi bebas dalam reaksi kesetimbangan
Pada suhu dan tekanan
tetap, reaksi kimia akan berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan
energi bebas yang lebih rendah, sampai akhirnya mencapai suatu keadaan
setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan menyatakan nilai energi bebas paling
rendah dalam suatu sistem reaksi. Perubahan energi bebas suatu reaksi merupakan
akibat dari perubahan dalam tekanan atau perubahan dalam konsentrasi zat-zat
yang terlibat dalam reaksi. Dengan demikian terdapat hubungan antara perubahan
energi bebas dan tekanan atau dengan konsentrasi sistem reaksi.
1.
Energi bebas dan tekanan
Pengaruh tekanan terhadap
fungsi termodinamika dalam persamaan energi bebas gibbs, yakni entalpi dan entropi.
- Entalpi
entalpi adalah kemampuan sistem untuk memberikan energi berbentuk kalor(energi panas) dari sistem ke lingkungan. paa tekanan konstan perubahan entalpi suatu sistem menunjukan banyaknya kalor yang diberikan. perubahan ini diukur dengan kalori meter terbuka(tekanan udara sistem = tekanan udara luar).
Dulu entalpi disebut isi kalor(heat content) dengan lambang H. kalor reaksi suatu reaksi kimia yang berlangsung pada tekanan konstan tidak lain adalah perubahan entalpi ∆H itu. untuk benda yang berubah suhunya tanpa mengalami reaksi atau perubahan fase, perubahan entalpi per satuan suhu aadalah kapasitas panas benda itu pada tekanan tetap.
Dulu entalpi disebut isi kalor(heat content) dengan lambang H. kalor reaksi suatu reaksi kimia yang berlangsung pada tekanan konstan tidak lain adalah perubahan entalpi ∆H itu. untuk benda yang berubah suhunya tanpa mengalami reaksi atau perubahan fase, perubahan entalpi per satuan suhu aadalah kapasitas panas benda itu pada tekanan tetap.
Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada tekanan. Benda nyata pada temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih mengikuti sifat ini, sehingga dapat menyederhanakan perhitungan entalpi.
Contoh :
1 mol gas ideal pada suhu
tertentu mengisi volume 10 L. Dalam wadah tersebut, gas memiliki banyak keadaan
mikro yang tersedia daripada dalam volume 1 L, sehingga entropi posisional
lebih besar dalam volume yang lebih besar.
Jadi
dapat dinyatakan bahwa :
Svolumebesar > Svolumekecil
Oleh
karena tekanan berbanding terbalik dengan volumenya, maka entropi dapat
diungkapkan dalam kaitannya dengan tekanan sistem sebagai berikut :
Stekananrendah
> Stekanantinggi
Dampak
dari entropi dipengaruhi oleh tekanan, maka energi bebas juga dipengaruhi oleh
tekanan. Kebergantungan energi bebas terhadap tekanan dirumuskan dalam bentuk
persamaan berikut.
G
= G° + RT In (p)
Keterangan :
G° = energi bebas suatu gas pada tekanan 1
atm
G = energi bebas gas pada tekanan tertentu
R = tetapan gas universal
T = Suhu mutlak
- Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam bentuk panas buangan.
Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah proses tersebut cenderung akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu. Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
2. ∆G reaksi menuju kesetimbangan
Untuk memahami hubungan
perubahan energi bebas selama reaksi menuju keadaan kesetimbangan, tinjau
reaksi kesetimbangan berikut.
A(g) ↔ B(g)
Jika 1 mol gas A dimasukan
kedalam tabung pada tekanan tertentu, dimana pada awalnya hanya ada gas A, maka
sejalan dengan waktu, A(g) terurai menjadi B(g), dan energi bebas total sistem berubah. Dan menghasilkan :
Energi bebas A(g) = GA = G°A +RT In PA
Energi bebas B(g) = GB = G°B = RT In PB
Total energi bebas sistem G
= GA + GB
Reaksi akan menuju kearah
produk selama energi bebas sistem menurun(GB lebih kecil dari GA). Pada titik dimana tekanan A dan Tekanan B mencapai harga PeA dan PeB atau GA = GB, sistem dikatakan mencapai
keadaan kesetimbangan. Oleh karena A(g) pada tekanan PeA dan B(g) pada tekanan PeB memiliki energi bebas sama tapi berlawanan tanda, maka ∆G = 0. pada keadaan ini
sistem mencapai energi bebas minimum. Pada titik ini tidak ada lagi daya dorong
untuk mengubah A(g) menjadi B(g) atau sebaliknya, sehingga sistem tetap pada posisi ini. Dengan
kata lain, tekanan A(g) dan B(g) tidak berubah terhadap waktu.
Hubungan antara energi
bebas dan tetapan kesetimbangan diperoleh dari persamaan
G = ∆G° + RT In Q
Dimana pada keadaan
kesetimbangan nilai Q = K dan ∆G = 0, sehingga :
∆G° = - RT In K
Tetapan kesetimbangan yang
ditentukan dari persamaan ini disebut kesetimbangan
termodinamik.
0 komentar:
Posting Komentar